Antarajabar.com - Dirut PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra mengatakan total kebutuhan listrik untuk Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka diperkirakan 70 megawatt (MW).
"Untuk tahap pertama itu, kebutuhan listriknya 15 megawatt, tapi kalau secara keseluruhan kebutuhan listik Bandara Kertajati di angka 70 megawatt," kata Virda Dimas Ekaputra usai penandatangan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan kapasitas 15 megawatt dengan PT PLN di Bandung, Kamis.
Dimas menuturkan PT BIJB berencana membangun pembangkit listrik sendiri.
"Ada rencana bangun pembangkit listrik sendiri, terutama untuk kawasan Aerocity-nya. Memang bagusnya (untuk pasokan listrik) ada tiga back up-nya itu. Jadi kami punya genset, PLN sama power plant," kata dia.
Ia menuturkan hingga saat ini pihaknya masih membahas rencana pembangunan power plant (pabrik pembangkit listrik) tersebut.
"Power plant sampai sekarang masih proses, karena itu ternyata tidak gampang prosesnya Prosesnya luar biasa," kata Virda.
Menurut dia, dengan adanya kerjasama antara PT BIJB dan PT PLN tersebut maka direncanakan pada Juli 2017 akan melakukan proses testing commissioning.
"Jadi testing commissioning itu adalah usai pengerjaan selesai maka sebelum diserah terimakan harus dites dulu. Disimulasikan terlebih dahulu, jadi mungkin kami akan mengundang warga untuk simulasi ini. Mungkin butuh waktu satu bulan," kata dia.
Sementara itu, Manajer PT PLN Area Sumedang Ririn Rachmawardini menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung pengembangan kawasan Bandara Kertajati.
"Kami siap memberikan pelayanan terbaik mengingat kebutuhan listrik bagi wilayah yang potensial seperti ini, menjadi sesuatu yang sangat menentukan, " kata Ririn.
Ia menuturkan dalam menunjang pembangunan sistem kelistrikan di Bandarudara Internasional Jawa Barat, PT PLN berinvestasi dalam bentuk sarana dan prasarana kelistrikan, salah satunya penarikan jaringan untuk tiga feeder kabel dari Gardu Induk Cikedung, Indramayu, sejauh 37 kilometer.
Pembangunan Gardu Induk Kadipaten Baru yang sekarang sudah mencapai progres 49 persen dan ditargetkan selesai Oktober 2017 akan diprioritaskan untuk bisa segera menambah pasokan kelistrikan di kawasan Aerocity Majalengka.
"Kami upayakan keandalan listrik bagi Bandara dan wilayah sekitarnya akan terjaga dengan baik, harapan kami juga pengembangan investasi infrastruktur kelistrikan di wilayah ini dapat menunjang pengembangan kawasan industri baru di wilayah Jawa Barat bagian timur" ujar Ririn.
Kebutuhan Listrik Bandara Kertajati Diperkirakan 70 Megawatt
Kamis, 30 Maret 2017 14:16 WIB