Sebutan
jomblo identik dengan menderita dan status yang memalukan, sampai ada
istilah "jones" alias "jomblo ngenes" yang kerap bertebaran di media
sosial.
"Di Indonesia, jomblo jadi jokes yang berkonotasi negatif hingga kesannya jomblo pasti menderita dan tak sempurna,"
kata Feby dalam peluncuran buku "69 Things To Be Grateful About Being Single" di Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Angka
69 dipilih untuk judul sebagai lambang sebuah keseimbangan, bagaikan
Yin dan Yang di mana setiap pilihan punya konsekuensi.
Status lajang tidak lebih baik ketimbang menikah, begitu pula sebaliknya. Yang penting adalah bisa mengambil sisi positif dari apa yang dialami.
Para
lajang kerap menerima perlakuan, pernyataan dan pertanyaan yang
menyudutkan statusnya dari orang-orang sekitar atau "single shaming".
Komentar
yang bertubi-tubi menerpa para lajang lama kelamaan bisa membuatnya
mempertanyakan apakah ada yang salah dengan kondisinya.
"Stop membuat orang merasa bersalah atas pilihannya," kata penulis "Made in Prison" itu.
"Setiap
pilihan punya harga yang harus dibayar jadi tidak perlu melecehkan
pilihan orang lain dan merasa berhak menghakimi org lain," sambung dia.
Dalam
buku setebal 144 halaman ini, Feby membeberkan 69 hal seru yang bisa
dilakukan oleh kaum lajang yang tidak terikat perkawinan, dari yang
serius sampai bernada menertawakan diri sendiri. Semua disampaikan dalam
tulisan singkat dengan gaya santai.
Sebagai
contoh, penulis "Bukan Perawan Maria" itu menyebut para lajang
sebenarnya bernasib jauh lebih baik ketimbang terjebak dalam hubungan
yang salah sehingga hidup penuh derita.
Di
poin lain, lajang diajak untuk bersyukur karena hanya perlu mengurus
cucian diri sendiri, tak usah ambil pusing dengan baju kotor orang
lain.
Ilustrasi dari Emte menghiasi setiap poin yang disampaikan Feby, membuat buku ini lebih berwarna-warni dan menarik.
Ini adalah buku pertama dari seri 69 yang dipersiapkan Feby.
"Akan
bikin serial 69 tapi tidak selalu tentang single, misalnya tentang
bersyukur menjadi perempuan, bersyukur tentang laki-laki," kata dia.
antaranews